Saturday, September 30, 2023
HomeKata Bijak Islami8 Kata Mutiara Islami Tentang Bulan Sya'ban, Pemanasan Sebelum Ramadhan

8 Kata Mutiara Islami Tentang Bulan Sya’ban, Pemanasan Sebelum Ramadhan

Kata mutiara islami tentang bulan Sya’ban ini memuat beberapa nasehat dan motivasi yang mengajak kita untuk memanfaatkan bulan Sya’ban dengan baik.

Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan hijriyah. Bulan Sya’ban memiliki keistimewaan tersendiri karena jatuh tepat sebelumnya datangnya bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga para ulama generasi terdahulu terbiasa menjadikan Sya’ban sebagai bulan pemanasan sebelum memasuki Ramadhan.

Bentuk pemanasan yang dilakukan Rasulullah yaitu dengan menyemarakkan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Dan kita sebagai umat beliau juga dianjurkan untuk meneladaninya. Para ulama mengibaratkan puasa sunnah di bulan Sya’ban ini sebagai rawatibnya Ramadhan. Sama halnya dalam ibadah shalat ada rawatib qabliyah dan ba’diyah, begitu juga dengan ramadhan, rawatib qabliyahnya ialah puasa sunnah Sya’ban, sedangkan ba’diyahnya ialah puasa sunnah Syawal.

Para ulama terdahulu juga begitu antusias dalam memuliakan bulan Sya’ban. Mereka menggiatkan berbagai amalan shalih di bulan Sya’ban sebagai pembiasaan dan persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, terutama membaca Al-Qur’an. Bahkan dahulu bulan Sya’ban sering mereka sebut sebagai syahrul qurra’ (bulannya para pembaca Al-Qur’an).

(Baca juga: Kata mutiara islami seputar puasa dan ramadhan)

Kata bijak islami tentang bulan Sya’ban

kata bijak islami bulan sya’ban

Berikut ini kata mutiara islami tentang bulan Sya’ban yang memuat beberapa kutipan nasehat serta motivasi dari hadis dan kata nasehat para ulama. Memberikan pemahaman kepada kita tentang betapa Sya’ban adalah bulan mulia yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Sya’ban, Bulan Diangkatnya Amalan

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.” – (HR. An-Nasa’i)

Baca juga:  24+ Kata Mutiara Islami Tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Menyambut Ramadhan

Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi berkata,

شهر رجب شهر للزرع ، وشعبان شهر السقي للزرع ورمضان شهر حصاد الزرع. وعنه قال : مثل شهر رجب مثل الريح ومثل شعبان مثل الغيم ومثل رمضان مثل القطر

“Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam tanaman, bulan Syaban adalah bulan untuk menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan untuk memanennya”. Beliau juga berkata, “Rajab bagaikan angin, Syaban bagaikan mendung, dan Ramadhan bagaikan hujan.” – (Lathaiful Maarif hlm. 121)

Sya’ban, Bulannya Para Pembaca Al-Qur’an

Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata,

كَانَ يُقاَلُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاءِ

“Dahulu bulan Sya’ban disebut bulannya para pembaca Al-Qur’an.” – (Lathaiful Ma’arif, 1/135)

Sya’bannya Ulama Salaf

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

كان المسلمون إذا دخل شعبان أكبوا على المصاحف وأخرجوا الزكاة.

“Dahulu kaum muslimin jika telah masuk bulan Sya’ban, mereka meningkatkan dalam menyibukkan diri membaca al-Qur’an dan mengeluarkan zakat (zakat harta).” – (Fathul Bari, 13/310-311)

Menyemarakkan puasa sunnah di bulan Sya’ban

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan. Dan akau tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah melebihi (puasa sunnah) di bulan Sya’ban.” – (HR. Bukhari dan Muslim)

Sya’ban, Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ

“Dulu saya pernah memiliki utang puasa Ramadhan. Namun saya tidak mampu melunasinya kecuali di bulan Sya’ban.” – (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:  100+ Kata Inspirasi Islami untuk Pengantin Baru

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:

وَيؤْخَذ مِنْ حِرْصهَا عَلَى ذلك في شَعْبَان: أَنَّهُ لا يجُوز تَأْخِير الْقَضَاء حَتَّى يدْخُلَ رَمَضَان آخر

“Disimpulkan dari semangatnya Aisyah untuk meng-qadha puasa di bulan Sya’ban, menunjukkan bahwa tidak boleh mengakhirkan qadha puasa Ramadhan, hingga masuk Ramadhan berikutnya.” – (Fathul Bari, 4/191)

Semangat Menyambut Ramadhan

Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

وَلَمَّا كَانَ شَعْبَانُ كَالْمُقَدِّمَةِ لِرَمَضَانَ شُرِعَ فِيْهِ مَا يُشْرِعَ فِيْ رَمَضَانَ مِنَ الصِّيَامِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ، لِيَحْصُلَ التَّأَهُّبُ لِتَلَقِّي رَمَضَانَ، وَتَرْتَاضَ النُّفُوْسُ بِذَلِكَ عَلَى طَاعَةِ الرَّحْمَنِ

“Karena bulan Sya’ban itu seakan seperti pembukaan bulan Ramadhan, maka pada bulan tersebut disyariatkan amalan-amalan yang disyariatkan pada bulan Ramadhan, seperti puasa dan membaca Al-Quran. Hal ini agar siap menyambut Ramadhan dan jiwa menjadi terlatih dalam ketaatan kepada Rabb Ar-Rahman.” – (Lathaiful Ma’arif, hal. 258)

Fokus Tilawah di Bulan Sya’ban

وكان عمرو بن قيس المُلائي إذا دخل شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن

“Dahulu Amru bin Qais Al-Malai apabila memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tempat jualannya dan menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an.” – (Lathaiful Ma’arif, hal. 183)

Itulah beberapa kata mutiara islami tentang bulan Sya’ban yang semoga menjadi pengingat dan penyemangat bagi kita untuk mengisi hari-hari di bulan Sya’ban dengan berbagai amal kebaikan sebagai bentuk latihan sebelum Ramadhan tiba.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular