Tuesday, March 19, 2024
HomeSerial DoaDoa Mengenakan Pakaian Baru, Hikmah dan Penjelasannya

Doa Mengenakan Pakaian Baru, Hikmah dan Penjelasannya

Doa yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini masih terkait dengan doa mengenakan pakaian yang telah kita bahas sebelumnya. Namun kali ini lebih spesifik untuk mengenakan pakaian baru.

Lafal Doa Mengenakan Pakaian Baru

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ

doa mengenakan pakaian baru

Hadis Doa Mengenakan Pakaian Baru

 ١- [عن أبي سعيد الخدري:] كانَ رَسولُ اللهِ ﷺ إذا اسْتَجَدَّ ثَوْبًا سَمّاه باسْمِه؛ إمّا قَميصًا أو عِمامةً، ثُمَّ يقولُ: «اللَّهُمَّ لك الحَمْدُ، أنت كَسَوْتَنيه، أَسأَلُك مِن خَيْرِه وخَيْرِ ما صُنِعَ له، وأَعوذُ بك مِن شَرِّه وشَرِّ ما صُنِعَ له». قالَ أبو نَضْرةَ: َ فَكَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَبِسَ أَحَدُهُمْ ثَوْبًا جَدِيدًا قِيلَ لَهُ تُبْلَى وَيُخْلِفُ اللَّهُ تَعَالَى

dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, “Kerapkali Rasulullah ﷺ bila mengenakan pakaian baru, beliau memulai dengan menyebutkan namanya (pakaian tersebut), baik itu gamis atau serban, kemudian beliau membaca doa: ‘ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIHI AS-ALUKA MIN KHAIRIHI WA KHAIRI MAA SHUNI’A LAHU, WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI’A LAHU (Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji. Engkaulah yang memberikan pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang terbuat karenanya (untuk beribadah dan ketaatan kepada Allah). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan keburukan yang terbuat karenanya (untuk bermaksiat kepada Allah). ‘ Abu Nadhrah berkata, “Dan biasanya para sahabat Nabi ﷺ, jika salah seorang dari mereka memakai baju baru, dikatakatan kepadanya, “Semoga engkau panjang umur, sehingga Allah menggantinya dengan (pakaian) yang baru.” (HR. Abu Daud 4020)

Baca juga:  Doa Saat Terbangun di Tengah Malam, Hikmah dan Penjelasannya

 ٢- [عن أبي سعيد الخدري:] كان رسولُ اللهِ ﷺ إذا استجَدَّ ثوبًا سمّاهُ باسمِهِ؛ عمامةً، أو قميصًا، أو رداءً؛ يقولُ: «اللهمَّ لك الحَمدُ أنتَ كَسَوتنيهِ، أسأَلُك خيرَهُ، وخيرَ ما صُنِعَ له، وأعوذُ بك من شرِّهِ، وشرِّ ما صُنِعَ له»

dari Abu Sa’id ia berkata, “Jika Nabi ﷺ mengenakan pakaian baru beliau selalu menyebut namanya, baik itu imamah, gamis ataupun selendang. Setelah itu beliau bersabda, “ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIHI AS`ALUKA KHAIRAHU WA KHAIRA MAA SHUNI’A LAHU WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI’A LAHU (Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, Engkau telah mengenakan pakaian itu kepadaku. Maka aku meminta kebaikannya dan kebaikan apa yang dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepadamu keburukannya dan keburukkan apa yang dibuat untuknya).” (HR. Tirmidzi 1767)

Pelajaran dari hadis:

1. Dianjurkan bersyukur dengan memuji Allah subhanahu wa ta’ala ketika mengenakan pakaian baru. Pakaian merupakan sebagian dari nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

“Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)

2. Seburuk-buruk pakaian ialah ketika seseorang mengenakan pakaian tersebut untuk tujuan kesombongan dan meremehkan orang lain.

Rasulullah ﷺ bersabda,

 [عن أبي ذر الغفاري:] ثَلاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَومَ القِيامَةِ: المَنّانُ الذي لا يُعْطِي شيئًا إلَّا مَنَّهُ، والْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بالحَلِفِ الفاجِرِ، والْمُسْبِلُ إزارَهُ. وفي رواية: ثَلاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ ولا يَنْظُرُ إليهِم ولا يُزَكِّيهِمْ ولَهُمْ عَذابٌ ألِيمٌ

Baca juga:  Doa Sebelum Tidur dan Bangun Tidur, Hikmah dan Penjelasannya

dari Abu Dzar dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat: Orang yang suka memberi, dia tidak memberi melainkan dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya’), orang yang membuat laku barang dagangannya dengan sumpah palsu, serta orang yang melakukan isbal (memanjangkan) pakaian.” Dalam riwayat yang lain, “”Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara dan tidak melihat kepada mereka serta tidak menyucikan mereka.

Dan mereka mendapatkan siksa yang pedih.” (HR. Muslim 106)

 [عن عبدالله بن عمر:] مَن جرَّ ثوبَهُ خُيلاءَ لم يَنظُرِ اللهُ إليه يومَ القِيامةِ. قال أبو بَكْرٍ: إنَّ أحَدَ جانبَيْ إزاري يَسترخي، إلّا أن أتعاهَدَ ذلك منه، قال: لستَ ممَّن يفعَلُهُ خُيلاءَ

dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat.” Kemudian Abu Bakr berkata, “Sesungguhnya sebelah dari pakaianku terjulur kecuali bila aku memeganginya (mengangkatnya).” Maka Rasulullah ﷺ berkata, “Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan bermaksud sombong.” (HR. Bukhari 3665)

3. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian yang suci serta dikenakan sesuai fungsinya untuk melindungi diri dari panas, dingin dan menutup aurat.

Maksud dari memohon kebaikan pakaian dalam doa tersebut ialah kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar pakaian yang kita kenakan mampu menjadi sarana yang membantu kita dalam beribadah dan melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Sebaliknya, seburuk-buruk pakaian adalah pakaian yang haram dan najis. Termasuk juga pakaian yang menjadi sebab untuk berbuat kemaksiatan, keburukan, kesombongan.

Referensi:
– Ithaf al-Muslim bi-syarh Hisn al-Muslim min Adhkar al-Kitab wa al-Sunnah Karya Sa‘id ibn ‘Ali ibn Wahf al-Qahthani

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular