Ayat Alquran Tentang Bersikap Tawadhu Terhadap Sesama Mukmin – Persoalan moral dan akhlak mendapat perhatian cukup besar dalam islam. Islam memerintahkan umatnya untuk senantiasa menampilkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu akhlak mulia yang ditekankan dalam islam adalah untuk bersikap tawadhu atau rendah hati, lawan dari sifat sombong. Jika seseorang menghiasi dirinya dengan sifat tawadhu, maka ia akan berusaha menghilangkan sifat-sifat tidak terpuji seperti kesombongan, keangkuhan, merasa paling hebat, tinggi hati, dan segudang penyakit hati yang lain dari dalam dirinya.
Semua manusia sama statusnya di hadapan Allah, hanya ketakwaan yang membedakan satu sama lain. Tidak pantas bagi siapapun merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Maka tidak seharusnya orang kaya merasa lebih hebat dari orang miskin, pejabat merasa lebih terhormat daripada rakyat biasa, kaum tua merasa lebih tahu ketimbang yang muda, dan lain sebagainya. Karena masing-masing mengemban misi yang sama dalam kehidupan ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sungguh Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia paling mulia. Beliau adalah seorang Nabi, kepala Negara, panglima militer, manusia yang sudah dijamin masuk surga, tapi tidak ada sedikit pun kesombongan yang nampak pada diri Rasulullah. Sebaliknya, Rasulullah menampilkan contoh ketawadhuan luar biasa yang perlu kita teladani.
Kumpulan Dalil Ayat Alquran Tentang Bersikap Tawadhu Terhadap Sesama Mukmin
Tawadhu atau sikap rendah hati adalah akhlak mulia yang seharusnya menjadi karakter orang-orang beriman. Cukup banyak ayat-ayat dalam alquran yang membicarakan masalah ini. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang bersikap tawadhu kepada sesama mukmin yang memuat tentang perintah bersikap tawadhu serta menampilkan contoh-contoh sikap tawadhu yang bisa kita teladani.
Ayat tentang tawadhu’ #1
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, yang mana kaum tersebut dicintai oleh Allah dan mereka pun mencintai-Nya, mereka bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, mereka berjihad di jalan Allah, dan mereka tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. – (Q.S Al-Maidah: 54)
Ayat tentang tawadhu’ #2
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka dan bersikap rendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman. – (Q.S Al-Hijr: 88)
Ayat tentang tawadhu’ #3
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah, yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan juga para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. – (Q.S An-Nahl: 49)
Ayat tentang tawadhu’ #4
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka itu adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati. Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata hinaan), mereka membalasnya dengan mengucapkan “salam,”. – (Q.S Al-Furqan: 63)
Ayat tentang tawadhu’ #5
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
dan bersikap rendah hatilah kamu terhadap orang-orang beriman yang mengikutimu. – (Q.S As-Syuara: 215)
Ayat tentang tawadhu’ #6
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ * إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar, sesungguhnya telah sampai kepadaku sebuah surat yang mulia.” (29) Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (30) janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (31) – (Q.S An-Naml: 29-31)
Ayat tentang tawadhu’ #7
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
Negeri akhirat itu Kami ciptakan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan juga tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa. – (Q.S Al-Qasas: 83)
Ayat tentang tawadhu’ #8
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan penuh keangkuhan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. – (Q.S Luqman: 18)
Ayat tentang tawadhu’ #9
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah mereka yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkurkan diri bersujud dan bertasbih memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri. – (Q.S As-Sajdah: 15)
Ayat tentang tawadhu’ #10
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad adalah utusan Allah. Dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka. Kamu melihat mereka senantiasa rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Nampak pada wajah mereka tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam kitab Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam kitab Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjulang menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu membuat senang hati penanam-penanamnya karena Allah hendak membuat jengkel orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan di antara mereka. – (Q.S Al-Fath: 29)
Ayat tentang tawadhu’ #11
قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا * قُلْ إِنِّي لَنْ يُجِيرَنِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا * إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak bahaya maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.” (21) Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari (adzab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya. (22) (Aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia akan mendapat (adzab) neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (23) – (Q.S Al-Jin: 21-23)
(Baca juga: Kata mutiara islami tentang maaf memaafkan)
Itulah beberapa ayat alquran tentang bersikap tawadhu kepada sesama mukmin yang semoga semakin membangun kesadaran kita untuk menampilkan sikap rendah hati dalam membina interaksi kepada sesama.